Yerusalem Part II
Yerusalem — Karen Armstrong
Disclaimer: Cuma cerita dari buku aja yah…
Part I bercerita tentang eksodus Nabi Musa as hingga Kerajaan Daud sepeninggal Nabi Sulaiman as.
Pembangunan Bait Suci membutuhkan tenaga dan biaya yang luar biasa yang menyebabkan pajak Negara meningkat dan banyak pekerja meninggal. Lebih krusial lagi, putra Nabi Sulaiman as, Rahabeam, berselisih dengan petinggi kerajaan daud yang mengakibatkan kerajaan bersatu daud terpecah menjadi Kerajaan Israel dengan ibukota Tirza dan Kerajaan Yehuda dengan ibukota Yerusalem. Kerajaan Israel dipimpin oleh Yerobeam, sedangkan Kerajaan Yehuda dipimpin oleh Rahabeam. Kedua kerajaan ini berperang dan membuka aliansi dengan kerajaan tetangga sehingga membuka jalan terhadap budaya dan suku kerajaan tetangga, yaitu kerajaan damaskus. Kerajaan Asyur juga mulai mendominasi daerah timur dekat dan membuat kerajaan Israel, kerajaan Yehuda, dan kerajaan damaskus sebagai kerajaan bawahan.
Tahun 722 SM, kerajaan Israel memberontak terhadap kerajaan Asyur dan mengalami kekalahan. Lebih dari 27.000 orang Israel hilang. Hal berkebalikan terjadi di kerajaan Yehuda. Yehuda memberontak terhadap Asyur dan mengalami kemenangan dan penyerangan dari Firaun Nekho III terhadap Yehuda juga mengalami kegagalan. Peristiwa ini membuat kerajaan Yehuda mendapat reputasi sehingga banyak orang yang bermigrasi ke yerusalem dan sekitarnya.
Tahun 605 SM, kerajaan Babel berhasil mengalahkan asyur dan mesir, serta berhasil menguasai Israel dan Yehuda. Namun setelah delapan tahun menjadi kerajaan bawahan babel, Yehuda menyerang kerajan babel dan mengalami kekalahan. Hal ini membuat nebukadnezar murka dan menghancurkan bait suci. Semua barang berharga di bait suci diangkut ke babel, dan tabut perjanjian hilang selamanya. Pun, penduduk Yehuda yang berpengaruh diangkut ke babel sehingga menyisakan sedikit pekerja kasar di kerajaan Yehuda.
Kerajaan babel mengalami kemunduran dan kerajaan Persia mulai mendominasi timur dekat, mengepung kerajaan babel. Raja Cyrus II, raja Persia berjanji untuk membangun kuil yang hancur dan hal ini memberi harapan baru bagi Yehuda. Tahun 539 SM, Persia berhasil mengalahkan babel. Bait suci kembali dibangun bersama kepulangan 42.360 yehuda dari babel. Namun, penduduk Israel yang dibuang oleh Asyur yang saat itu mendiami daerah Samerina (disebut Am Ha-Aretz) tidak diizinkan beribadah disana, yang membuat permusuhan antara keturunan Nabi Yakub as.
333 SM, aleksander dari makedonia berhasil mengalahkan darius III, mengakibatkan Yerusalem berada di bawah kekuasaan yunani, namun, kerajaan yunani tidak mencampuri urusan keagaamaan Bani Israel (keturunan Nabi Yakub as yang mendiami yerusalem). Yunani dan Romawi berperang, yunani kalah, dan yerusalem berada pada kendali romawi. Herodes ditunjuk sebagai raja yahudi dan kembali ke Palestina (Karen Armstrong mulai menyebut Palestina sebagai latinisasi dari Fillistia, merujuk ke suku Filistin yang tinggal di pesisir Kanaan sejak babilonia kuno). Herodes membangun bait suci dengan sangat megah dan meletakkan sebuah symbol Yupiter dan kekaisaran romawi di atas gerbang Bait Suci.
Sepeninggal Herodes, palestina dipimpin oleh Pontius Pilatus, seorang yang dipilih dari kerajaan romawi. Pilatus memasangkan patung Caesar disekitar bait suci yang menimbulkan kemarahan yahudi. Namun, tidak hanya itu saja, empat tahun kemudian, sebuah arakan kecil, dipimpin oleh lelaki mengendarai keledai, turun dari bukit zaitun, melintasi lembah kidron, dan memasuki yerusalem. Beredar kabar, bahwa ia adalah Yesus (Nabi Isa as, dalam islam >> selanjutnya aku pakai nama Yesus/Isa). Ketika mendekati kota, dikabarkan Yesus/Isa menangis: yerusalem tidak menerimanya, dan tidak lama lagi kota itu akan menerima hukuman berat… bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi, kamu telah menjadikannya sarang penyamun.
Setelah saat itu, murid Yesus/Isa bertambah, yang selalu dianggap sebagai ancaman karena berkonflik dengan yahudi arus-utama mengenai masalah bait suci (hal. 223). Yahudi sendiri mengalami konflik internal akibat keberpihakan dengan romawi. Tahun 70 M, Titus mengepung yerusalem, bertempur dalam bait suci, dan membakar bait suci. Sekali lagi bait suci hancur, tetapi kali ini tidak pernah dibangun kembali.
Yerusalem, pusat yahudi, kini menjadi tak lebih dari pangkalan militer romawi.